“Kisah ini aku tulis pada jam 16:46 waktu masjid ampel surabaya tepatnya di serambi belakang bagian kiri masjid agung ampel dekat menara”
Kamis,24 juni 2010. Siang itu aku berada di perpustakaan kampusku setelah hampir seharian mengobok-obok isi perpus untuk mencari referensi tugas akhirku semester depan. Setelah baca sana sini ternyata membuat kapalaku tambah pusing. ketika itu aku putuskan untuk sholat ashar di masjid ampel karena selepas lulus sma sudah lama aku nggak berkunjung ke sana sekalian menghilangkan penat dan mencari semangat baru. Karena melihat waktu yang masih lama menjelang asar aku putuskan untuk belok sebentar menuju jembatan yang menjadi trademarknya kota surabaya apa lagi kalau bukan jembatan suramadu. Kebetulan jalan dari kampus its ke ampel melewati suramadu jadi nggak ada salahnya sekalian lihat soalnya seumur-umur aku belum pernah coba melewati jembatan yang bulan juli depan menginjak usia 1 tahun itu. Ketika hampir sampai di depan pintu tol tiba-tiba aku baru sadar jika uang di dompet cuma ada 10 ribu kebetulan bensin juga mau habis takutnya bisa berangkat nggak bisa kembali . Akhirnya aku urungkan niat yang sebenarnya sudah lama terpendam.
Nggak jadi ke suramadu akhirnya aku kembali ke tujuan awal sholat asar di masjid agung ampel sekalian ziarah makam. Kebetulan waktu tiba di sana bertepatan masuk waktu asar jadi bisa langsung sholat asar.bergegas aku langsung mengambil air wudhlu dan masuk ke masjid.
tiba-tiba ketika hendak masuk masjid pandanganku tertuju pada seorang pria muda yang berjalan tertatih-tatih menuju sof di barisan terdepan. ternyata pria itu adalah seorang buta yang hendak ikut berjamaah ashar di masjid yang sama denganku. Setelah aku perhatikan terus pria itu, ternyata tak kutemui sanak keluarga atau saudara yang menemani setidaknya menuntunnya hingga sof terdepan . hanya tuntunan dari jamaah lain yang membantu pria ini menuju sof yang di inginkan. Kemudian terlintas di pikiranku ” siapa yang menggerakkan langkah pria ini hingga bisa sampai di sini dengan pakaian bersih dan rapi layaknya orang yang hendak beribadah??”. Pertanyaan itu selalu terlintas di pikiranku sampai-sampai terbawa dalam sholat asarku. Sampai selesai sholat pun aku masih bertanya-tanya “siapa yang nanti akan mengantarkan pemuda buta ini pulang?? Jika pria ini punya keluarga kenapa keluarganya begitu tega melepas pria ini sendirian tanpa ada yang menemaninya?? ” dan banyak pertanyaan lain di benakku saat itu.
Ketika jamaah asar telah selesai aku putuskan untuk menunggu pemuda buta ini dengan maksud ingin menjawab semua pertanyaan di benakku tentang pemuda itu. Aku mulai menunggu pemuda buta itu yang terus berdoa layaknya orang biasa pada umumnya yang tak kurang suatu apapun. Sudah cukup lama aku menunggunya tapi pemuda buta itu terus berdoa tanpa henti. Jamaah lain sedikit demi sedikit meninggalkan sofnya karena memang mereka telah selesai berdoa tapi pria ini seakan masih banyak uneg-uneg yang ingin ia sampaikan kepadaNya dia tetap berdoa tanpa henti.
Waktu itu saya berada di pinggir belakang pemuda itu sekitar 50 meter dari sof tempatnya bermunajat. Sambil menunggu pemuda itu,aku melihat waktu menunjukkan pukul 15:35. Pemuda itu terus dan terus berdoa tanpa henti. Aku mulai lelah menunggu dan perutpun sudah mulai meraung-raung meminta tumbal karena memang aku belum makan siang waktu itu. Tapi rasa penasaran akan pemuda itu membuatku bertahan hingga waktu menunjukkan jam 15:45 sore.karena sudah lama sekali menunggu akhirnya aku putuskan untuk berjalan mendekati pemuda itu dan duduk di belakangnya nggak jauh dari tempatnya berdoa untuk mengetahui apa yang dia lakukan sampai selama itu.
Setelah mendengar doanya aku terheran-heran dan tidak menyangka pemuda buta itu lebih seperti membaca qur’an dari pada sedang berdoa. Begitu lancar dan fasihnya pemuda itu melantunkan ayat-ayat suci ini sampai aku menyimpulkan beliau adalah seorang penghafal qur’an (hafidz) karena beliau adalah seorang buta dan tak ada al-qur’an di tangannya. Perasaan malu sekaligus senang bercampur menjadi satu. malu karena melihat keadaanku yang sehat,normal tidak kurang suatu apapun ternyata tidak aku manfaatkan dengan sebaik-baiknya seperti yang di lakukan pemmuda itu. Jika di bandingkan dengan pemuda tadi aku merasa bagaikan bumi dan langit. Melihat mulai dari semangatnya untuk ibadah dan jika telah berkomunikasi dengan tuhanNya beliau bisa bertahan hingga berjam-jam seperti ini hanya untuk berdoa kepadaNya beda dengan aku yang paling lama mungkin menghabiskan waktu sekitar 15 menit itupun doa yang kupanjatkan sudah full version. Senangnya karena walaupun dengan keterbatasan yang ada pada pemuda itu dia tetap memiliki semangat yang tinggi untuk beribadah bahkan lebih semangat dari orang normal pada umumnya.
Singkat cerita aku sudah nggak kuat menunggu pemuda itu. waktu sudah menunjukkan jam 16.30 yang berarti sudah hampir 1 jam aku menunggu pemuda itu. perutku juga sudah meronta-ronta nggak terkendali. Aku takut terjadi apa-apa soalnya aku punya riwayat sakit mag gara-gara telat makan. Aku berpikiran mungkin pemuda ini akan terus berdoa sampai waktu maghrib tiba jadi aku putuskan untuk meninggalkan pemuda itu walaupun rasa penasaran itu masih tersimpan rapi di otakku. Akhirnya lewat
serambi bagian belakang masjid aku mencari sepatuku dan bergegas pulang. tempat parkir masjid ini berada di bagian depan yang berarti aku harus lewat depan dan melewati tempat pemuda tadi . karena bentuknya seperti lorong aku masih bisa lihat pemuda itu untuk terakhir kalinya sebelum menuju parkiran dan meninggalkan tempat itu.
Tapi waktu lewat situ ternyata pemuda itu sudah nggak ada. Aku langsung berpikiran “wah,ternyata penantianku tidak sia-sia”. Cepat-cepat aku langsung kembali ke serambi bagian belakang masjid melepas sepatu dan masuk ke dalam untuk mencari pemuda tadi. Setelah mencari kesana-kemari ternyata pemuda itu sudah menghilang entah kemana. lelah mencari karena pintu keluar dari masjid itu juga banyak akhirnya aku putuskan untuk istirahat sebentar di serambi belakang masjid agung ampel sambil menulis kisah ini di hp kesayanganku.waktu menunjukkan jam 16:46 saat aku menulis artikel ini. baru dapat sebagian cerita yang keluar dari kepalaku aku harus buru-buru pulang karena waktu sudah hampir menjelang maghrib.
Sesampainya di parkiran aku baru ingat belum mengabadikan gambar apa-apa untuk artikel yang aku tulis dadakan ini. Mau photo masjidnya nggak enak di lihat sama tukang parkirnya .karena bingung photo apa yang cocok untuk di pasang di artikel dadakanku ini. akhirnya cuma ini deh foto yang bisa aku abadikan.
Kartu parkir masjid agung ampel .
Sebenarnya inti dari kisah ini bukan jembatan suramadunya,rasa laparku atau bahkan foto kartu parkir yang aku abadikan sebelum keluar dari area parkir . Dari kisah ini aku jadi ingat sebuah ayat yang pernah di ajarkan guruku waktu sma dulu yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman,janganlah suatu kaum mengolok-olok suatu kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman, dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”
(QS.Al-Hujuraat: 11)
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjingkan sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”
(QS.Al-Hujuraat: 12)
walaupun dia seorang buta yang berjalan dengan tertatih-tatih,walaupun mungkin dalam perjalanan hidupnya ada sebagian orang yang memperolok-olok karena kekurangan yang di milikinya,tapi percayalah dia akan menjadi orang yang jauh lebih tinggi derajatnya di sisi Allah dari pada mereka yang berprasangka buruk kepadanya.
mudah-mudahan aku dan sahabat semua dapat terhindar dari sifat berprasangka buruk dan tidak lagi memandang orang rendah hanya karena kekurangan fisik yang di milikinya . maaf ya jika ada salah-salah kata semoga di lain kesempatan aku dapat menyajikan artikel yang lebih menarik lagi,amien…
Salam Persahabatan ,-
~Semoga Bermanfaat~
thank’s to :my GOD,keluarga, serta para sahabat blogger yang telah menginspirasi terciptanya artikel ini.
Artikel lain:
artikel wordpress:
Trik memasang kode di postingan dengan benar agar bisa di copy paste pengunjung dengan baik
Cara memasang google translate di blog
Cara memasang widget di sidebar
Cara memasang yahoo massanger di blog
cara membuat banner untuk blog
Membuat text area pada sidebar
membuat theme dengan wordpress theme generator
Tips Meratakan/Merapikan tulisan(justify)
Membuat latar belakang berwarna
permak tulisan dengan efek stabilo
apa sih RSS,RSS reader dan feed itu?
Daftar layanan sosial bookmark terpopuler
cara memasang background pada tulisan/posting
artikel SEO:
Teknik Naikkan PageRank Sekaligus Datangkan Ribuan Backlink ke Blog Anda
cara mendapatkan backlink gratis dengan mudah
artikel photography:
Tips Fotografi dengan Alat Terbatas
Situs gambar dan foto berkualitas tinggi
artikel umum:
Cara mendapatkan antivirus kaspersky gratis dan legal
memasang gambar animasi upin dan ipin di blog
Berbuatlah yang Terbaik Dan berbahagialah Hari ini
Mantaaaap tris ,,
Sumpah ptama kali buka blogmu dan langsung baca artikel ni langsungg keinget jaman SMA dan pastinya keinget klo qta yg sempurna sampai kalah dengan pemuda itu ..
hihihi, iya tih aq jg sering baca artikel ini pas lg kangen anak2 🙂
salam persahabatan ,-
iya mas terkadang karena kita normal dan hidup dengan cukup seringnya kita malah lupa bersyukur hingga akhirnya ya udah lupa terus deh hingga tersadarkan kalau udah ngelihat yang kurang dari kita huff ^^
makasih mas atas ceritanya 🙂
iya kang, setuju sekali…
jangan lupa lihat ke bawah…
salam persahabatan ,-
^_^
subhanallah … postingannya nyentuh banget … berasa bener2 ane ada di sana sewaktu membacanya …
nice posting … dua jempol … hehehehe …
salam 4antum …
iya mbak antum…
salam persahabatan ,-
dari ITS ke ampel kok lewat Suramadu?
muternya gak kejauhan tuh???
saya ke ampelnya ngggak lewat suramadu,nggak nyampek2 malahan…
ke situ cuma mampir bentar,nggak pernah liat suramadu soalnya 😀
salam persahabatan ,-
aneh… komentar 2 x kok hilang trs ya… 😉
lha itu dah nongol di bawah 🙂
iya sih kadang2 waktu priksa coment sering ada comment yang ke sasar di spam,,
salam persahabatan ,-
semoga dapat mengambil hikmahnya… amin..
kisahnya bagus… 🙂 Allah memang maha adil.. 🙂
eaaaaaaaaaaa
Next time ke Surabaya, mau menjadikan lokasi wajib kunjung deh 🙂
iya mas,wahh promosinya berhasil 🙂
salam persahabatan ,-
blm pernah kesana….sepertinya menarik
Perjalanan yang menyenangkan. Pasti banyak kesan yang mendalam pada perjalanan tsb.
iya mas,hampir selalu ada…
salam persahabatan ,-
blogwalking yaah 😀
btw anak its ?
silahkan jalan2 mas…
alhamdulillah masih terdaftar 😀
salam persahabatan ,-
kunjungan balik sahabat,apa kabarmu hari ini?^_^
wah,baik2 mas…
lama ya ga mampir 😀
salam persahabatan ,-
Aku blm pernah kesana, jadi pengen kesana
di tunggu ya, rugi lho nggak ke sini (promosi mode: on ),hehehe…
salam persahabatan ,-
Saya malah belum pernah ke sana. Suramadupun belum sempat melihatnya secara langsung.
Salam silaturahim!
salam balik…
kapan2 berkunjung ke surabaya pak,jembatannya bagus lho,hehehe promosi 😀
salam persahabatan ,-
kartu parkirnya keren tuh
kenang2an terakhir dari sana mas 🙂
salam persahabatan ,-
saia belum pernah kesana 😥
kapan2 mampir mas,sekalian unjung2 surabaya,hehehe…
salam persahabatan ,-
😥
Kita jangan mau kalah… 😥
iya,siap mas 😀
salam persahabatan ,-
bagus ceritanyl 🙂
kapan yah bisa ke mesjid ampel 🙂
Wah, menarik mas…. Apalagi foto kartu parkirnya itu, hahahaha….
Salam
http://ditter.wordpress.com
iya,makasie kunjungannya…
salam persahabatan ,-
mas, komentarnya sudah saya tanggapi di sini
kisahnya menarik, mas 😉
trimakasih pencerahannya mas ,,
salam persahabatan ,-