kisah di masjid ampel

Posted: Juni 26, 2010 in catatan kehidupan, catatanku.., Uncategorized
Tag:, , , , ,

“Kisah ini aku tulis pada jam 16:46 waktu masjid ampel surabaya tepatnya di serambi belakang bagian kiri masjid agung ampel dekat menara”

Kamis,24 juni 2010. Siang itu aku berada di perpustakaan kampusku setelah hampir seharian mengobok-obok isi perpus untuk mencari referensi tugas akhirku semester depan. Setelah baca sana sini ternyata membuat kapalaku tambah pusing. ketika itu aku putuskan untuk sholat ashar di masjid ampel karena selepas lulus sma sudah lama aku nggak berkunjung ke sana sekalian menghilangkan penat dan mencari semangat baru. Karena melihat waktu yang masih lama menjelang asar aku putuskan untuk belok sebentar menuju jembatan yang menjadi trademarknya kota surabaya apa lagi kalau bukan jembatan suramadu. Kebetulan jalan dari kampus its ke ampel melewati suramadu jadi nggak ada salahnya sekalian lihat soalnya seumur-umur aku belum pernah coba  melewati jembatan yang bulan juli depan menginjak usia 1 tahun ituYellow Head Funny Smiley. Ketika hampir sampai di depan pintu tol tiba-tiba aku baru sadar jika uang di dompet cuma ada 10 ribu kebetulan bensin juga mau habis takutnya bisa berangkat nggak bisa kembaliYellow Head Funny Smiley . Akhirnya aku urungkan niat yang sebenarnya sudah lama terpendam.

Nggak jadi ke suramadu akhirnya aku kembali ke tujuan awal sholat asar di masjid agung ampel sekalian ziarah makam. Kebetulan waktu tiba di sana bertepatan masuk waktu asar jadi bisa langsung sholat asar.bergegas aku langsung mengambil air wudhlu dan masuk ke masjid.

tiba-tiba ketika hendak masuk masjid pandanganku tertuju pada seorang pria muda yang berjalan tertatih-tatih menuju sof di barisan terdepan. ternyata pria itu adalah seorang buta yang hendak ikut berjamaah ashar di masjid yang sama denganku. Setelah aku perhatikan terus pria itu, ternyata tak kutemui sanak keluarga atau saudara yang menemani setidaknya menuntunnya hingga sof terdepan . hanya tuntunan dari jamaah  lain yang membantu pria ini menuju sof yang di inginkan. Kemudian terlintas di pikiranku ” siapa yang menggerakkan langkah pria ini hingga bisa sampai di sini dengan pakaian bersih dan rapi layaknya orang yang hendak beribadah??”. Pertanyaan itu selalu terlintas di pikiranku sampai-sampai terbawa dalam sholat asarku. Sampai selesai sholat pun aku masih bertanya-tanya “siapa yang nanti akan mengantarkan pemuda buta ini pulang?? Jika pria ini punya keluarga kenapa keluarganya begitu tega melepas pria ini sendirian tanpa ada yang menemaninya?? ” dan banyak pertanyaan lain di benakku saat itu.

Ketika jamaah asar telah selesai aku putuskan untuk menunggu pemuda buta ini dengan maksud ingin menjawab semua pertanyaan di benakku tentang pemuda itu. Aku mulai menunggu pemuda buta itu yang terus berdoa layaknya orang biasa pada umumnya yang tak kurang suatu apapun. Sudah cukup lama aku menunggunya tapi pemuda buta itu terus berdoa tanpa henti. Jamaah lain sedikit demi sedikit meninggalkan sofnya karena memang mereka telah selesai berdoa tapi pria ini seakan masih banyak uneg-uneg yang ingin ia sampaikan kepadaNya dia tetap berdoa tanpa henti.

Waktu itu saya berada di pinggir belakang pemuda itu sekitar 50 meter dari sof tempatnya bermunajat. Sambil menunggu pemuda itu,aku melihat waktu menunjukkan pukul 15:35. Pemuda itu terus dan terus berdoa tanpa henti. Aku mulai lelah menunggu dan perutpun sudah mulai meraung-raung meminta tumbal karena memang aku belum makan siang waktu itu. Tapi rasa penasaran akan pemuda itu membuatku bertahan hingga waktu menunjukkan jam 15:45 sore.karena sudah lama sekali menunggu akhirnya aku putuskan untuk berjalan mendekati pemuda itu dan duduk di belakangnya nggak jauh dari tempatnya berdoa untuk mengetahui apa yang dia lakukan sampai selama itu.

Setelah mendengar doanya aku terheran-heran dan tidak menyangka pemuda buta itu lebih seperti membaca qur’an dari pada sedang berdoa. Begitu lancar dan fasihnya pemuda itu melantunkan ayat-ayat suci ini sampai aku menyimpulkan beliau adalah seorang penghafal qur’an (hafidz) karena beliau adalah seorang buta dan tak ada al-qur’an di tangannya. Perasaan malu sekaligus senang bercampur menjadi satu. malu karena melihat keadaanku yang sehat,normal tidak kurang suatu apapun ternyata tidak aku manfaatkan dengan sebaik-baiknya seperti yang di lakukan pemmuda itu. Jika di bandingkan dengan pemuda tadi aku merasa bagaikan bumi dan langit. Melihat mulai dari semangatnya untuk ibadah dan jika telah berkomunikasi dengan tuhanNya beliau bisa bertahan hingga berjam-jam seperti ini hanya untuk berdoa kepadaNya beda dengan aku yang paling lama mungkin menghabiskan waktu sekitar 15 menit itupun doa yang kupanjatkan sudah full version. Senangnya karena walaupun dengan keterbatasan yang ada pada pemuda itu dia tetap memiliki semangat yang tinggi untuk beribadah bahkan lebih semangat dari orang normal pada umumnya.

Singkat cerita aku sudah nggak kuat menunggu pemuda itu. waktu sudah menunjukkan jam 16.30 yang berarti sudah hampir 1 jam aku menunggu pemuda itu. perutku juga sudah meronta-ronta nggak terkendali. Aku takut terjadi apa-apa soalnya aku punya riwayat sakit mag gara-gara telat makan. Aku berpikiran mungkin pemuda ini akan terus berdoa sampai waktu maghrib tiba jadi aku putuskan untuk meninggalkan pemuda itu walaupun rasa penasaran itu masih tersimpan rapi di otakku. Akhirnya lewat
serambi bagian belakang masjid aku mencari sepatuku dan bergegas pulang. tempat parkir masjid ini berada di bagian depan yang berarti aku harus lewat depan dan melewati tempat pemuda tadi . karena bentuknya seperti lorong aku masih bisa lihat pemuda itu untuk terakhir kalinya sebelum menuju parkiran dan meninggalkan tempat itu.

Tapi waktu lewat situ ternyata pemuda itu sudah nggak ada. Aku langsung berpikiran “wah,ternyata penantianku tidak sia-sia”. Cepat-cepat aku langsung kembali ke serambi bagian belakang masjid melepas sepatu dan masuk ke dalam untuk mencari pemuda tadi. Setelah mencari kesana-kemari ternyata pemuda itu sudah menghilang entah kemana. lelah mencari karena pintu keluar dari masjid  itu juga banyak akhirnya aku putuskan untuk istirahat sebentar di serambi belakang masjid agung ampel sambil menulis kisah ini di hp kesayanganku.waktu menunjukkan jam 16:46 saat aku menulis artikel ini. baru dapat sebagian cerita yang keluar dari kepalaku aku harus buru-buru pulang karena waktu sudah hampir menjelang maghrib.

Sesampainya di parkiran aku baru ingat belum mengabadikan gambar apa-apa untuk artikel yang aku tulis dadakan ini. Mau photo masjidnya nggak enak di lihat sama tukang parkirnya .karena bingung photo apa yang cocok untuk di pasang di artikel dadakanku ini. akhirnya cuma ini deh foto yang bisa aku abadikan.


Kartu parkir masjid agung ampelYellow Head Funny Smiley .

Sebenarnya inti dari kisah ini bukan jembatan suramadunya,rasa laparku atau bahkan foto kartu parkir yang aku abadikan sebelum keluar dari area parkir . Dari kisah ini aku jadi ingat sebuah ayat yang pernah di ajarkan guruku waktu sma dulu yang artinya :

“Hai orang-orang yang beriman,janganlah suatu kaum mengolok-olok suatu kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman, dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”

(QS.Al-Hujuraat: 11)

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjingkan sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”

(QS.Al-Hujuraat: 12)


walaupun dia seorang buta yang berjalan dengan tertatih-tatih,walaupun mungkin dalam perjalanan hidupnya ada sebagian orang yang memperolok-olok karena kekurangan yang di milikinya,tapi percayalah dia akan menjadi orang yang jauh lebih tinggi derajatnya di sisi Allah dari pada mereka yang berprasangka buruk kepadanya.

mudah-mudahan aku dan sahabat semua dapat terhindar dari sifat berprasangka buruk dan tidak lagi memandang orang rendah hanya karena kekurangan fisik yang di milikinya . maaf ya jika ada salah-salah kata semoga di lain kesempatan aku dapat menyajikan artikel yang lebih menarik lagi,amien…

Salam Persahabatan ,-

~Semoga Bermanfaat~

thank’s to :my GOD,keluarga, serta para sahabat blogger yang telah menginspirasi terciptanya artikel ini.

Bookmark


Artikel lain:

artikel wordpress:

Tips memasang banner di blog

Trik memasang kode di postingan dengan benar agar bisa di copy paste pengunjung dengan baik

Cara memasang google translate di blog

kode gambar google translate

Cara memasang widget di sidebar

Cara memasang yahoo massanger di blog

Membuat latar belakang berwarna

artikel SEO:

artikel photography:

Situs gambar dan foto berkualitas tinggi

artikel umum:

Cara mendapatkan antivirus kaspersky gratis dan legal

memasang gambar animasi upin dan ipin di blog

Komentar
  1. Fatih berkata:

    Mantaaaap tris ,,
    Sumpah ptama kali buka blogmu dan langsung baca artikel ni langsungg keinget jaman SMA dan pastinya keinget klo qta yg sempurna sampai kalah dengan pemuda itu ..

  2. kang ian berkata:

    iya mas terkadang karena kita normal dan hidup dengan cukup seringnya kita malah lupa bersyukur hingga akhirnya ya udah lupa terus deh hingga tersadarkan kalau udah ngelihat yang kurang dari kita huff ^^
    makasih mas atas ceritanya 🙂

  3. Shafiqah Treest berkata:

    ^_^

    subhanallah … postingannya nyentuh banget … berasa bener2 ane ada di sana sewaktu membacanya …

    nice posting … dua jempol … hehehehe …

    salam 4antum …

  4. deady berkata:

    dari ITS ke ampel kok lewat Suramadu?
    muternya gak kejauhan tuh???

  5. erwinaziz berkata:

    aneh… komentar 2 x kok hilang trs ya… 😉

  6. erwinaziz berkata:

    semoga dapat mengambil hikmahnya… amin..

  7. nymph34 berkata:

    kisahnya bagus… 🙂 Allah memang maha adil.. 🙂

  8. dian berkata:

    Next time ke Surabaya, mau menjadikan lokasi wajib kunjung deh 🙂

  9. julianusginting berkata:

    blm pernah kesana….sepertinya menarik

  10. Ifan Jayadi berkata:

    Perjalanan yang menyenangkan. Pasti banyak kesan yang mendalam pada perjalanan tsb.

  11. volver berkata:

    blogwalking yaah 😀
    btw anak its ?

  12. angger berkata:

    kunjungan balik sahabat,apa kabarmu hari ini?^_^

  13. Adi berkata:

    Aku blm pernah kesana, jadi pengen kesana

  14. M Mursyid PW berkata:

    Saya malah belum pernah ke sana. Suramadupun belum sempat melihatnya secara langsung.
    Salam silaturahim!

  15. JUN berkata:

    kartu parkirnya keren tuh :mrgreen:

  16. Planet Reath berkata:

    saia belum pernah kesana 😥

  17. Asop berkata:

    😥

    Kita jangan mau kalah… 😥

  18. mila berkata:

    bagus ceritanyl 🙂

    kapan yah bisa ke mesjid ampel 🙂

  19. ditter berkata:

    Wah, menarik mas…. Apalagi foto kartu parkirnya itu, hahahaha….

    Salam
    http://ditter.wordpress.com

  20. Usup Supriyadi berkata:

    mas, komentarnya sudah saya tanggapi di sini

    kisahnya menarik, mas 😉

Tinggalkan komentar